Laman


Design awesome banner
 ads like this one FREE at AdDesigner.com

Minggu, 02 Januari 2011

Aqidah


KEPUTUSAN SIDANG DEWAN HISBAH
TENTANG
DARUL ARQAM

بسم الله الر حمن الر حيم

Dewan Hisbah Persatuan Islam (PERSIS) dalam sidangnya hari Senin tanggal 30 Shafar 1415 H / 8 Agustus 1994 di Bandung setelah :

MENDENGAR :
1.   Pengarahan dari Al Ustadz KHA. Latief Muchtar, MA selaku Ketua Umum PP Persatuan Islam.
2.   Pembahasan dan kajian para Ulama Persis yang tergabung dalam Dewan Hisbah terhadap buku-buku pegangan/ rujukan “Darul Arqam” khususnya buku “Aurad Muhamadiah”

MENGINGAT :
Firman Allah Swt. di QS. An Nisa : 59
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُوْلِي الأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ …..الاية
MENIMBANG :
1.   Perlu tetap dipelihara kemurnian akidah dari ibadah serta upaya pemurniannya.
2.   Perlunya umat khususnya anggota Persis mendapat kejelasan tentang “Darul Arqam” yang sedang hangat jadi sorotan banyak pihak, khususnya di bidang akidah dan ibadahnya.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan pernyataan tentang “Darul Arqam” sebagai berikut :

A. Aspek Sosial Ekonomi :

Pada aspek kegiatan sosial ekonomi Dewan Hisbah mendapatkan hal hal yang   bersifat positif.

B.  Aspek Akidah :

Pada Aspek akidah yang merupakan ushuluddin (pokok/dasar utama dalam beragama) Dewan Hisbah mendapatkan hal hal yang termasuk kategori khurafat, tahayul, dan sirik, misalnya :

1.   “Mimpi” telah dijadikan sebagai pegangan dan amalan jamaahnya. Yang jika hal seperti ini mendapat pembenaran tentu akan membuka peluang bagi siapa saja untuk menyatakan bermimpi jumpa dengan Nabi saw dan mendapatkan “wangsit”.
2.   Pada gilirannya akan merusak sendi-sendi tauhid.
3.   Pengakuan Syeikh Suhaemi berjumpa dengan Nabi saw. bukan hanya sekedar dalam mimpi melainkan dalam keadaan jaga di dalam Ka’bah dan mengajarkan kepadanya “Aurad Muhamadiah” tidak ditunjang dengan dalil Naqli dan Aqli dan secara langsung atau tidak ia telah menempatkan dirinya sebagai salah seorang shahabat Nabi saw
4.   Dengan “Aurad Muhamadiah” yang dinyatakan diterima/diajarkan langsung oleh Rasululah saw. kepada Syeikh Suhaemi merupakan sikap atau pernyataan bahwa ajaran Islam selama ini belum sempurna sehingga diperlukan adanya ajaran susulan.  
5.   Hal ini bertentangan dengan Q.s. Al Maidah : 4
6.   Manakib Syeikh Suhaemi isinya sama saja dengan manakib-manakib pada umumnya, berisi kisah-kisah yang ghoir ma’qul (irasional) yang menempatkan seseorang sebagai “Superman” melebihi kisah Nabi Muhamad saw. dan para Nabi lainnya. Hal ini merupakan pengkultusan yang bernilai sirik.
7.   Penambahan kalimat Sahadatain dengan kalimat :
أَبُو بَكْرِ بْنُ الصِّدِّيْقِ, عُمَرُ الفَرُّوقُ, عُثْمَانُ بْنُ الرَّحِيْمِ, عَلَى عَضْدِ الدِّيْنِ مُحَمَّدٍ المَهْدِيِّ خُلَفَاءُ رَسُولِ اللهِ r.
Yang mesti dibaca 65 kali setiap bakda salat fardu tidak didukung oleh nash/hujjah yang sahih dan sharih serta proposional, bahkan cenderung  memperkosa dalil, merupakan tindakan yang sangat membahayakan akidah.

8.   Cerita–cerita tentang kematian Syekh Suhaemi, kemahdiannya, soal seru, silat sunda, jin dan khadam, merupakan khurafat yang merusak akidah.

C.    Aspek Ibadah :
Pada Aspek ibadah Dewan Hisbah mendapatkan kegiatan ibadah yang diajarkan dan diamalkan oleh “Darul Arqom ” tidak ditunjang oleh dalil yang sahih dari Alquran atau Al–Hadis, merupakan perbuatan bid’ah, misalnya: melagukan doa, tahlil dan salawat; Hadiah fatihah; membaca doa taubat, maulid, salawat badawi, tahlil, yang tidak pernah diajarkan Nabi saw. pada waktu tertentu dengan jumlah tertentu, dan lain sebagainya.

Demikian Istinbath sidang Dewan Hisbah tentang masalah tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar